Perselisihan Hak Kekayaan Intelektual HAKI Paling besar di Dunia
Diperbarui jam: 15:27
Belakangan ini, khalayak Indonesia sempat disajikan pertempuran hak kekayaan intelektual (HAKI) bagus yang menyertakan aktris dan pebisnis dari 2 merk waralaba makanan penjual ayam keprek. Tak perlu disebut, kamu tentu tahu siapa...
Masalah itu cuman contoh dari perselisihan yang muncul dari persaingan perebutan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), satu hak yang dipunyai seorang untuk nikmati kreasi hasil inteligensi dan kreasinya. HKI dapat berbentuk hak cipta, paten, merk, design industri, rahasia dagang, dan ada banyak kembali. Bila memenangi perselisihan itu, pemilik HKI memiliki hak atas royaltinya!
Untuk harta atau harga diri, dari tato sampai rumus matematika, perselisihan Hak Kekayaan Intelektual ini sempat mengguncangkan dunia, lho!
1. S. Victor Whitmill versus. Warner Bros: Permasalahan tato di Hangover 2
Siapa kira tato tribal di muka petinju asal Amerika Serikat (AS), Mike Tyson, bisa saja biang kerok dari perselisihan di antara Warner Bros dan S. Victor Whitmill, pakar tato yang "kebenaran" kerjakan tato di wajah petinju Mike Tyson. Whitmill mendaftar hak cipta untuk tato tribal itu pada 19 April dan memandang Warner Bros sudah menyalahi hukum HKI.
Permasalahannya, tato itu tampil di Hangover 2, film keluaran 2011 garapan Todd Phillips dan Warner Bros! Sebatas keterangan, tato itu tampil di muka Stu Price yang dimainkan oleh Ed Helms. Karena sangat miripnya dengan Mike Tyson, tato itu berada disamping kiri muka Price.
Direncanakan keluarkan pada 26 Mei 2011, Whitmill memperlancar tuntutan pada 28 April. Pengin cepat usai, Warner Bros sempat tawarkan jalan keluar: hilangkan tato itu secara digital saat sebelum dikeluarkan. Untungnya, ke-2 faksi telah mengakhiri perselisihan itu secara kekerabatan pada 17 Juni 2011. Waktu ditanyakan berkenaan penuntasannya, baik Warner Bros dan Whitmill sama bungkam.
2. Sir Isaac Newton versus. Gottfried Wilhelm Leibniz: Siapakah "Bapak Kalkulus" yang sesungguhnya?!
Waktu ditanyakan "Siapakah penemu kalkulus?", langsung sebagian besar orang menjawab "Sir Isaac Newton", periset asal Britania Raya. Tetapi, sebagian orang tidak malah. Untuk mereka, periset dari Jerman, Gottfried Wilhelm Leibniz, yang pertamanya kali mencetuskan kalkulus! Sesungguhnya, bagaimana ceritanya?
Di awal era ke-18, Leibniz benar-benar terlebih dahulu mengenalkan kalkulus pada 1684 dan 1686 melalui bukunya, "Nova Metodeus pro Maximis et Minimis". Tetapi, waktu Newton mengeluarkan satu buku dengan judul "Opticks" di tahun 1704, dia mengatakan dianya "Bapak Kalkulus". Pembicaraan juga tidak terelakkan.
Bukan kalkulus, Newton mengatakan selaku "fluxion". Waktu berumur 23 tahun, Newton ternyata membuat fluxion seputar 1665 dan 1666, tapi Newton tidak menerbitkan kreasinya. Saat pertarungan di antara mereka menghangat, Newton dan pendukungnya malahan mendakwa Leibniz menyontek salah satunya ide awalnya kalkulus yang Newton buat!
Dipandang salah satunya perkembangan besar di bagian matematika, baik negara Jerman dan Britania Raya menaruhkan claim untuk kalkulus. Saat sebelum perselisihan ini usai, Leibniz meninggal dunia terlebih dahulu pada 1716. Newton susul 11 tahun selanjutnya pada 1727. Sampai saat ini, beberapa sejarawan dan matematikawan memandang Newton dan Leibniz ialah rekanan penemu kalkulus yang meningkatkan kalkulus dengan mereka sendiri.
3. Kellogg versus. Nabisco: Perang "sereal gandum bantal yang mana asli" sampai ke Mahkamah Agung!
Di tahun 1893, seorang pria kelahiran Ohio, AS, namanya Henry Drushel Perky dengan perusahaan Shredded Wheat Co. mulai membuat sereal serat gandum berupa bantal yang disebutkan Shredded Whole Wheat.
Dengan takabur, penemu dan pendiri produsen sereal Kellogg, John Harvey Kellogg, mengejek sereal Shredded Whole Wheat seperti "sapu ijuk". Memberikan dukungan Kellogg, beberapa kritikus di World Fair 1893 di Chicago mengatakan seperti "keset". Anehnya, Shredded Whole Wheat laku manis!
Jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya