Token AHA: Token Kripto dengan Misi Pengurangan Emisi Karbon
Diperbarui jam: 14:33
Cryptocurrency memang menawarkan keuntungan besar, namun sayangnya mining atau penambangan kripto tidak ramah lingkungan. Sebab, kegiatan mining membutuhkan sumber energi yang sangat banyak, terutama batu bara sebagai bahan bakar utama listrik. Sebagai solusi, hadir token yang mengusung misi pengurangan emisi karbon sehingga sangat ramah lingkungan, yaitu token AHA.
Apa Itu Token AHA?
Token Alam Hijau Anagata (AHA) merupakan token asli Indonesia yang diluncurkan pada bulan Desember 2021. Token ini hadir dengan misi pengurangan emisi karbon. Diharapkan dengan misi seperti ini, token AHA bisa menjadi token terpercaya dan terbesar di Indonesia. Harapan ini bisa dicapai melalui beberapa projek kolaborasi yang dilakukan yaitu projek energi hijau dan projek bisnis hijau.
Tujuan dari misi tersebut adalah untuk mengawasi transisi energi dan berkontribusi pada proyek energi hijau seperti konservasi pengolahan air dan udara, perdagangan karbon, serta entitas lain yang memiliki nilai bisnis
Sebagai token kripto ramah lingkungan, token AHA ternyata memiliki banyak keunggulan. Salah satunya yaitu dikembangkan dengan sistem terdesentralisasi, menggunakan decentralized yield-generation utility eco-token. Sistem yang digunakan tersebut didasarkan pada teknologi Binance Smart Chain (BSC).
Penggunaan jaringan BSC dikarenakan jaringan ini merupakan salah satu jaringan terbesar. Hal ini penting untuk dipertimbangkan karena holder token AHA ini tidak hanya komunitas cryptocurrency saja tetapi juga komunitas peduli lingkungan atau valued investor. Token AHA juga akan mengembangkan NFT. NFT yang nantinya dikembangkan bertujuan untuk mendukung ekosistem hijau Anagara seperti carbon certification, membership atau green art NFT.
Project-Project Token AHA
Token AHA mempunyai visi sebagai akselerator transformasi hijau di Indonesia melalui green energy project, green environment dan green sustainability project. Selain itu, juga sebagai ekosistem dasar bernilai komersial pengembangan platform karbon. Hal tersebut selaras dengan slogan KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali “ Recover Together, Recover Stronger” serta mendorong pertumbuhan inklusif, ramah lingkungan dan people-centered.
Token AHA menjalin kolaborasi dengan Yayasan Temanmu Peduli Bangsa dan telah menjalankan beberapa rangkaian acara. Beberapa acara yang pernah dijalankan bersama adalah penanaman ribuan mangrove di kawasan Serangan Denpasar, Pantai Telaga Waja, Tanjung Benoa dan di Buleleng. Kegiatan ini melibatkan prajurit TNI, mahasiswa dari beberapa Universitas dan sejumlah elemen masyarakat pecinta lingkungan di Bali.
Menariknya lagi, token AHA tidak hanya memiliki proyek di Indonesia saja melainkan juga akan mendukung proyek hijau dengan nilai ekonomi berkelanjutan hingga di wilayah Asia Tenggara di masa mendatang.
Dari berbagai project atau kegiatan yang dilakukan token AHA, token ini ingin merangkul masyarakat, komunitas dan para stakeholder untuk terus bertumbuh dan juga peduli pada bumi. Tidak cukup sampai disitu saja, PT Alam Hijau Anagata tidak hanya melakukan kegiatan penanaman mangrove saja, tetapi juga akan memperkuat peluang bisnis dalam pemasangan Solar panel (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Melalui panel surya ini, cahaya matahari akan ditangkap dan diubah menjadi energi listrik. Penggunaan tenaga surya bisa menurunkan emisi CO2 dan dan juga polusi. Ini dikarenakan energi listrik yang dihasilkan ramah lingkungan.
Itulah informasi tentang token AHA, token kripto dengan misi pengurangan emisi karbon. Kehadiran token ini tentu memberikan inovasi baru pada dunia kripto di tengah usaha untuk meminimalisir dampak dari emisi karbon yang semakin tinggi. Sambil tetap menggunakan token ini untuk kebutuhan transaksi, juga turut serta menjaga kelestarian lingkungan.
Jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya