9+ Kumpulan Puisi Embun Pagi Untuk Referensi
Diperbarui jam: 08:17
Embun merupakan butiran-butiran air yang biasa kita temukan di pagi hari, terutama ketika musim hujan datang. Embun menjadi salah satu peristiwa yang cukup dinantikan oleh sebagian orang karena munculnya embun membuat suasana kian terasa lebih menenangkan.
Tak heran banyak orang membuat sebuah karya sastra tentang embun, seperti puisi, quotes ataupun pantun.
Nah, untuk itu di bawah ini Brobali.com sudah merangkum kumpulan puisi tentang embun pagi yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Puisi-puisi ini kami kumpulkan dari berbagai sumber dan sudah tercantum penciptanya. Tapi apabila ada puisi yang belum tercantum penciptanya dan kamu tahu siapa pengarangnya, silahkan kontak kami ya.
Langsung saja tanpa berlama-lama, ini dia kumpulan puisi embun pagi yang sangat indah.
Baca Juga:
Embun Pagi untuk Kekasih
Kekasih
Terpisah jarak denganmu
membuatku hanya bisa bercanda tawa
dengan embun pagi yang menggelayut lembut
di ujung daun
kala fajar mulai merekah
Rinduku kepadamu serupa embun
pada ujung daun
Setiap pagi, ia terus bersama sang daun
ketika sang mentari dengan angkuhnya
menguapkannya
embun itu tak lagi terlihat oleh mata
Namun sejatinya, embun itu
telah mengubah rindu dalam hatiku
menjadi energi yang menggerakkan seluruh tubuhku
untuk terus kreatif berkarya sepanjang hari
-Unknown-
Bening Embun Pagi
Embun pagi yang terlihat
menempel di ujung daun
sehabis Subuh itu
seolah mengajak manusia
untuk terus berupaya menjernihkan hatinya
dan terus mengabdi kepada-Nya
tanpa pamrih apapun
Embun yang bening
seolah merupakan pesan yang dikirimkan Tuhan
yang mengajarkan kepada kita
untuk mencinta Tuhan sang Pencipta
tanpa menduakan-Nya dengan apapun
Itulah cinta sebening embun
Cinta yang bening
yang memberi kekuatan bagi setiap insan
untuk selalu menomorsatukan Tuhan
dalam setiap tarikan nafasnya
-Unknown-
Embun di Depan Rumahku
Embun di depan rumahku
Setiap hari kulihat
Ketika aku bangun tidur
Bangun pagi untuk ke sekolah.
Embun di depan rumahku
Yang selalu menempel di rumput rumput liar
Di tiap tangkai ilalang hijau dan pohon melati.
Airnya jernih dan bersih.
-Rayhandi-
Embun Pagi di Daun Jagung
Hawa yang dingin tak menyurutkan
para petani desa untuk pergi ke sawah
Selepas menunaikan Salat Subuh
saat sang mentari masih terlelap
dalam buaian malam
Mereka, para petani
telah melangkahkan kaki menuju
sawah
Berjalan di antara rimbun pohon jagung
yang sudah berbuah
embun yang menempel pada daun jagung
terhempas ke tanah kala tergesek
lengan sang petani
Di sawah itulah
ia bersahabat dengan embun pagi
hawa dingin yang tak ia hiraukan
Setelah beranjak siang
embun yang menempel di daun jagung
itu pun pergi meninggalkan sang petani
-Unknown-
Cintaku Bagai Tetesan Embun
Bagai tetesan embun jernih
Itulah kiasan cintaku
Cintaku ada di setiap doa yang kuucap
Ada di setiap sakit yang kurasa.
Cintaku bagai embun pagi
Jernih tulus tanpa harap
Bahkan ketika kau menutup mata dari cintaku
Aku ingin seperti embun
Yang menyimpan setia tuk kembali setiap pagi
Aku ingin seperti itu, menepati janji pada sang fajar
Membuktikan cinta tulus.
-Rayhandi-
Puisi Embun Pagi..
Kala pagi menyingsing
Matahari nampakkan sinarnya
Kala itulah sang dingin unjuk diri
Meliput indahnya sebuah..
Embun Pagi.
Embun pagi yang mulai jatuh
Jatuh dipelukankuuu..
Lembuttttt
Selembut hatiku yang selalu merindukanmu
Murni..
Semurni cintaku padamu
Tulus..
Setulus kasih yang selalu indah
Bermain dalam kerinduan hati
Merekahhh bak bunga mawar yang putih
Putih dalam kesucian diri
Walau waktu menunjukkan kuasaNya
Namun lembut dan beningnya Embun pagi
Masih kurasakan.
Hmmmm..Embun pagi!
Kurindukanmu.
-Endang Sri Rahayu-
Demi Embun yang Menetes Di Ceruk Subuh
Demi embun yang menetes di setiap nelangsa
Yang mengalir ke pucuk duka
Yang menggenggam nadi hingga jantung bertalu.
Demi embun yang menetes menimpa perih
Mengirim kabar pada burung burung di atas ranting
Tertulis melodi yang membuat mata pedih.
Demi embun yang menetes menyentuh kalbu
Berlari di atas atas kulit pucat pualam
Meninggal jejak yang kuingat hingga sekarang.
Demi embun yang menetes di bawah doa
Kupanjatkan sebaris keinginan pada tuhan pemilik langit
Kucurahkan segudang duka yang tertumpuk di hati.
Adakah dikau disana?
Menjadi payung untuk setiap air hujan yang menetes.
Adakah kau disana?
Menjadi bahu tempatku bersandar.
Adakah kau disana?
Menjadi sosok yang kusebut cinta.
Pada akhirnya hanya doa dan sujud yang menjadi kuatku.
-Rayhandi-
Embun dan Sepasang Bola Matamu
Kala kucoba memandang dari dekat
embun yang ada di daun waru
Ku melihat sang mentari
telah terkurung di dalamnya
Embun itu serupa dengan sepasang bola matamu
yang telah mengurung diriku di dalamnya
Aku tak berdaya terjebak
dalam rasa cinta yang makin dalam
kepadamu kekasihku
Bening bola matamu
juga serupa embun yang mampu
menyegarkan jiwaku dan memberi semangat baru
bening bola matamu
telah membuatku tak ragu menjadikanmu
permaisuriku untuk selama-lamanya
Maka terimalah cincin ini
untuk mengikat hati kita selama-lamanya.
-Unknown-
Setetes Embun
Hari ini, embun pagi meneteskan air jernih
Setetes demi setetes
Tidak terlihat memang.
Karna dia ada dalam diam
Menyibak pagi dengan kedinginan yang aneh
Kabut menutupi rimbun daun
Tetesan embun yang keluar, Tak akan berarti apapun
Karna tak terlihat, maka tak indah
Karna tak terdengar, tak dipuji
Karna diam dia diabaikan
Dia bukan tidak ada, dia hanya sedang sembunyi
Di balik belukar penuh duri
Dia tak ingin keluar, karna percuma katanya
Tak ada yang peduli
Lebih baik sendiri. Dilihat oleh sebagian manusia dia tak peduli
Dia terus bertasbih dengan tetes-tetes air yang jatuh, hingga hilang pagi
Asal Allah mendengar, tak peduli baginya
Asal Allah yang mencintai mudah baginya
Diam tasbihnya
Ya... memang Allah yang lebih tau hati
Karna dia Maha pembolak-balik hati
Yang cintanya lebih besar dari rasa gelisah seluruh makhluk di muka bumi
Dan semesta ikut bertasbih dengan caranya sendiri-sendiri
-Tri Pangesti-
Gimana menurutmu, keren keren kan puisinya? daftar puisi di atas bisa digunakan juga untuk anak sekolah loh, seperti anak SD, SMP ataupun SMA.
Untuk sementara itu saja dulu ya, kedepannya akan kami update dengan menambah beberapa puisi lain, jadi jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com.
Jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya